Mengetahui Keinginan Anak
Bismillahirrohmanirrahim
Setahuku orang tua itu tidak ada yang benci pada anaknya, kalaupun ada mungkin itu sangat langka, sedikit saja pasti ada rasa cinta pada darah dagingnya sendiri tersebut, beda kalau bukan anak kandung alias anak adopsi, cintanya tidak sebegitu seperti anak kandungnya. Sebagai orang tua yang sangat sayang pada anaknya tentu orang tua akan selalu melihat dan memerhatikan tindak tanduknya si anak, betul kan?. entah dia mau kemana, dengan siapa, kapan, de el el lah, semuanya ditanyakan, apalagi kalau jadi anak tunggal, so pasti tiap gerik setiap detilnya orang tua selalu mengawasi. Memang itu bukan hal yang salah, sudah jadi keharusan sebagai orang tua mencintai anaknya, tapi ada satu hal yang sebenarnya harus diperhatikan dan dicermati betul-betul, ialah melihat eksistansi si anak, jadi sebagai orang tua itu harus bisa melihat dan pintar dalam mengemas bentuk pengawasan yang diberikan ke anaknya. Artinya begini, orang tua secara singkatnya sebaiknya melihat umur si anak, ketika anak itu masih kecil atau balita pengawasannya bagaimana, ketika sudah beranjak dewasa bagaimana, dan jika sudah berkeluarga bagaimana. Ini penting, meskipun anak sudah berkeluarga tapi sebagai orang tua sebaiknya tetap mengawasi keadaan rumah tangga dengan catatan cara pengawasan yang agak lain yang tentunya tidak sampai mengganggu keadaan rumah tangganya.
Contohnya saya, sekarang saya masih berumur 18 tahun, usia yang begitu dini bukan, usia yang mudah sekali dipengaruhi oleh hal-hal baru, dan tentunya pengawasan orang tua disini sangat-sangat diperlukan dan begitu riskan. Sebagai anak seumuran itu (tidaklah beda jauh dengan teman-teman seumuran yang lain), saya akan sangat merasa risih ketika orang tua saya menyuruh saya ini, itu, ditanyai kesana kemari, wez pokoknya begitulah.Nah, sekarang yang perlu diperhatikan disini adalah cara atau tekhnik orang tua buat saya biar bagaimana saya tetap bisa diawasi dan diketahui gerak-geriknya dengan cara yang sangat halus agar saya tidak merasa risih.
Mungkin contoh diatas sudah bisa memberikan gambaran, So, intinya sebagai orang tua sebaiknya tidak terlalu memaksakan kehendaknya untuk terus menerus mendekte anaknya dengan cara langsung. Kita sebagai ABG tidak suka jika begitu. Harus ada cara-cara tertentu yang begitu halus agar semua tetap berjalan lancar dan tetap pada jalurnya. Sekian
Alhamdulillah
0 komentar:
Posting Komentar